Selasa, 27 Mei 2014

luka ini tanpa celah

Satu hati dua jiwa . Kini hanya sekedar menjadi kalimat tanpa makna mendalam seperti sebelumnya . Harusnya aku mampu tersenyum dengan tulus ketika melihatmu dalam dekap wanita lain . Nyatanya tak semudah itu . Aku sungguh menyadari , ini akan terjadi entah cepat atau lambat . Apalah aku ini , hanya gadis angkuh yang berulang kali lukai hatimu , hanya gadis tak tau diri yang masih saja terus berharap kau mampu mengerti aku .

Kini , semua kenangan nampak tak berarti lagi . Semua bahagia yang tercipta dan pilu yang terukir berhamburan berebut memenuhi pikiran sempitku . Malam ini , aku hanya mampu terdiam menahan tangis dalam hati , memendam luka di balik senyum dan ucapan selamat . 

Ku paksakan diri merelakanmu yang memang tak pernah sungguh menjadi milikku . Ku bekap mulutku menahan diri untuk tak berusaha menarikmu kembali dalam ikatan semu yang kita miliki sebelumnya . Ku jauhkan ponselku agar aku tak bersikap tolol dengan mencoba menghubungimu . Mataku berembun , nyaris membuat lukisan pilu potret kehampaanku saat ini .

Ingin ku katakan aku turut berbahagia , tapi bibir ini membisu . Aku tak bahagia untuk kebahagiaanmu dengannya . Sungguh bodohnya aku . Sungguh tak tau malu !

Aku tak mampu menahan lagi . Embunku membentuk sungai di wajah lesuku . Luka ini tanpa celah , memenuhi hati dan pikiranku , membusukkan kenangan yang susah payah ku simpan rapat . Ku peluk erat serpihan rindu yang masih tersisa , berharap aku tak pernah mengenalmu .

Mungkin setelah hari ini , tak akan ada aku lagi dalam harimu . Mungkin setelah hari ini , tak akan kau dengar lagi kisah tentangku . Setelah hari ini , mungkin segalanya akan semakin berbeda . Setelah hari ini , mungkin aku hanya akan sekedar menjadi mimpi tak bermakna untukmu . Mungkin nanti , setelah hari ini , kita tak akan ingat pernah saling mengenal , saling mencinta , saling merindu , saling menahan , dan akhirnya saling melepaskan , lalu melupakan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar