Rabu, 23 April 2014

anggap saja drama [1]

Bahtiar Rizki

Dulu , iya dulu , waktu aku masih 3 SMP . Aku pernah ngirim banyak puisi , curhat , bahkan boneka ke seorang cowok . Namanya Bahtiar Rizki , biasa aku panggil Ka Tiar . Tempat dia terlalu jauh buat aku jangkau , Kalimantan Timur , Pulau Tarakan tepatnya . Pulau Tarakan ? Nama itu bahkan belum pernah aku dengar sebelumnya . Paket pertama yang aku kirim tanggal 24 Agustus 2007 lewat kantor pos seharga 5400 rupiah . Sayangnya aku ga pernah tahu kabar paket itu selanjutnya . Aku ga tahu , paket itu sampai atau ga ke tempat Ka Tiar disana .

Emang ga pernah benar-benar ada ikatan yang spesial antara aku sama Ka Tiar . Semua cuma sebatas 'kakak' sama 'ade' . Waktu itu aku belum paham skype , IMVU pun aku ga tahu . Aku kenal dia lewat mirc , yang sekarang aku lupa gimana cara aksesnya . Deket sama dia pun cuma sebatas sms dan telepon . Ya , dunia kami bisa dibilang ga nyata . Seakan cuma dunia hayal yang ga akan pernah bisa aku lihat dalam nyata . Tapi aku ga pernah nyangka , hati aku bisa sayang sama dia jauh melebihi apapun saat itu . Bahkan terlampau jauh melebihi perasaan aku ke mantan-mantan aku waktu itu .

Terlalu susah buat aku berhenti berharap sama Ka Tiar . Aku cuma bisa nunggu tanpa kepastian apapun . Surat-surat aku ga pernah dapet balesan dari Ka Tiar . Tapi aku tentunya ga pernah cape nulis surat buat dia . Walau akhirnya aku menyerah , surat-surat itu ga pernah lagi aku kirim . Banyak banget surat yang aku tulis buat Ka Tiar . Aku tahu Ka Tiar ga akan pernah baca surat-surat aku , tapi aku ga pernah bosen cerita tentang segalanya ke Ka Tiar lewat surat-surat itu . Dengan nulis surat buat dia , aku ngerasa dia hidup . Disini , di hati aku , di ingatan aku . Ka Tiar itu abadi dalam kenangan aku . 

Aku masih ingat dengan jelas gimana rapuhnya aku waktu ditinggal Ka Tiar . Aku ingat gimana hilangnya harga diri aku waktu ngejar Ka Tiar . Aku juga ingat gimana hancurnya aku dapat penolakan Ka Tiar . Ka Tiar ada buat aku , di masa aku merasa ga punya siapapun untuk berbagi . Ka Tiar ngasih aku support saat yang lain bikin aku ngerasa kaya sampah . Aku ngerasa sendiri , dan Ka Tiar yang ngeyakinin aku kalau aku berharga , kalau dia akan selalu ada buat aku , ga akan pernah ninggalin aku . 

Tapi ya sekali lagi , janji cuma sekedar janji . Kalau di flashback lagi , kayanya besar banget efek yang Ka Tiar ciptain buat aku waktu itu . Bahkan mungkin sampai sekarang , serpihan efek itu masih tersisa . Hubungan yang mungkin bahkan ga pernah berbekas dalam ingatan Ka Tiar ini , cukup kuat bertahan lama di hati aku . Butuh waktu bertahun-tahun buat aku bisa merelakan semuanya . Walaupun kadang aku lupa , tapi aku tahu kalau rasa yang aku sebut 'sayang' itu masih selalu ada . Meskipun emang ga sebesar dulu . Meskipun mungkin cuma jejak dari kenangan yang salah aku artikan .

Aku selalu siap kalau seandainya nanti Ka Tiar nyari aku lagi . Aku selalu siap jadi 'ade' nya lagi . Tapi aku cukup waras untuk sadar kalau itu cuma bakal terjadi dalam imajinasi aku aja . 

17414 1505

Aku masih belum menentukan hatiku . Aku masih terombang-ambing di antara dilema yang membelenggu . Aku memaksa diri untuk merasa yakin bahwa semua baik-baik saja . Nyatanya aku sebenarnya telah lama menyadari bahwa aku selalu membuat segalanya jadi lebih rumit . Sungguh hati ini ingin kembali berlabuh . Tapi sayang , seberapapun lelahnya aku mencari , rasanya tak ada dermaga yang layak ku singgahi . Bukan karena keadaan dermaga itu , tapi karena aku selalu merasa tak pantas berlabuh disana .

Tinggal menunggu waktu bagi kehancuranku . Tinggal menunggu waktu untuk kepergianku . Aku terlalu malas untuk bangkit . Aku terlanjur terlena dalam kerumitan yang ku ciptakan .

sebelum kita berpisah - dwitasari

Aku tak mengerti bagaimana untuk ungkapkan semua . Anggap saja ini seperti surat perpisahan untuk kita yang untung saja saat ini masih bersama . Anggap saja ini tanda penyesalanku yang hadir lebih dulu bahkan sebelum kita benar saling melepaskan . Anggap saja mungkin inilah yang akan kurasakan jika tiba saatnya nanti kita saling melupakan .

Ini bukan coretanku . Ini karya milik yang lain yang sedikit ku rubah untuk menyesuaikan keadaan kita .

Aku berusaha diam dan hanya bisa mengamatimu , pertemuan kita terakhir sudah jadi alasanku merasa sedih beberapa hari ini . Kita jarang bertemu dan tentu kamu tahu jarak kita yang sangat jauh membuat aku dan kamu jarang-jarang bertatap muka dan mata . Tapi , aku sia-siakan waktu pertemuan kita sambil berbicara dengan rekanmu yang lain , lalu aku asik dengan ponsel yang ada dalam genggamanku . 
Aku selalu berbicara soal pria-pria yang mencuri perhatianku . Aku pura-pura tak tahu betapa saat itu perasaanmu sangat terpukul . 
Jika kelak kamu berubah , ini semua salahku . Aku mencoba percaya , saat ini kamu sedang cinta-cintanya denganku , namun aku malah asik dengan pria lain di luar sana yang bagiku terlihat menarik . Aku mengabaikanmu , aku tak ingin dengar bisikan cintamu , lalu kita menjalin hubungan dengan status yang entah harus disebut apa . Sejujurnya aku yakin dari awal kamu tak dekat dengan siapapun kecuali aku , tapi aku tak mau hargai kesetiaanmu , aku malah membagi hati pada pria-pria yang pandai menenggelamkan aku pada harapan palsu . Aku takut nanti tiba-tiba kamu berubah jadi pria yang sangat berani , pria yang tak ingin ku tindas lagi , pria yang lalu  meninggalkanku tanpa basa-basi .
Setiap aku mengingat ini , rasanya aku ingin menangis . Aku sadar bahwa aku sangat membutuhkanmu . Aku takut jika nanti aku baru menyadari bahwa aku mencintaimu justru saat kamu telah berubah jadi seseorang  yang tak lagi terlihat mencintaiku . Saat pria-pria itu pergi , mungkin akhirnya aku menyadari ternyata selama ini aku mengejar hal yang salah . Selama ini aku terlalu asik dengan duniaku dan mengesampingkan perasaanmu . Rasanya aku selalu ingin mengulang waktu agar aku bisa memelukmu , menggenggam tanganmu , dan merasakan hembusan nafasmu sehangat kemarin .
Aku takut nanti kamu semakin jauh . Aku takut kelak ketika kutatap matamu , tak ada teduh rindu yang kutemukan lagi disana . Aku takut kelak saat kamu genggam jemariku , tak ada lagi hangat dari eratnya penyatuan jari-jari kita . 
Aku hanya bisa berharap , kamu selalu bahagia meskipun suatu saat nanti kita harus berpisah .
http://dwitasarii.blogspot.com/2013/12/sebelum-kita-berpisah.html

O.R

23414 0417

Hei kamu , yang masih mengisi palung rinduku . Yang masih terus mengukir namamu dalam gelapnya hatiku . Aku tak henti bertanya , tak henti berpikir . Mengapa cinta itu harus hadir di antara kita ? Mengapa suaramu mampu membungakan hatiku ? Mengapa tatapanmu mampu meluluhkan ku ?

Aku berikan seluruh bahagiaku untukmu . Aku berjuang berikan bahagia yang sama di hatimu . Tapi mengapa harus kamu yang selalu dengan mudahnya mengucap perpisahan ? Mengapa tak ada sedikit pun saja tampaknya kamu memikirkan hatiku ?

Tahukah kamu ? Aku lelah menerka . Terus menebak sebesar apa cintamu untuk ku . Terus menebak setulus apa hatimu untuk ku . Terus menebak seperti apa sebenarnya artiku di matamu . Aku lelah bermain dengan pikiranku sendiri . Aku lelah percaya dengan persepsi dan spekulasi ku sendiri . Aku ingin dengar semua dari bibir manismu . Aku ingin dengar semua dari hatimu . Aku ingin lihat semua lewat tatapanmu . Aku ingin lihat semua dari perangaimu . Aku ingin merasakan semua .


Selasa, 22 April 2014

1302

Emangnya salah aku apa ? Salah ta kalo cape , pusing , ngantuk ? Ga boleh ta aku tidur ? Kenapa aku kena marah terus ? Kenapa ujungnya selalu aku yang salah ? Kenapa ga ada satu orang pun yang peduli ? Nobody cares !

Kenapa aku harus terus berusaha ngerti orang ? Kenapa ga ada satu orang pun yang ngerti aku ? Berusaha ngerti aja ga ada , mungkin . Kenapa aku harus punya perasaan ? Kalo ga punya rasa kan ga akan pernah ngerasa sakit .

Aku juga mau dimanja kaya orang lain . Aku juga mau di perhatiin . Aku juga mau ada yang ngomong dengan lembut ke aku . Kenapa aku harus dikasarin terus ? Kenapa semua cowo sama ? Kenapa aku harus dimarahin terus ? Kenapa aku harus dibentak terus ? Kenapa kenapa kenapa kenapa kenapa kenapa kenapa ???

Aku cuma pengen kamu ada disini , di samping aku . Aku pengen di elus sama kamu . Aku pengen perhatian lebih dari kamu . Aku pengen disaat aku terluka , ada kamu yang siap lari untuk nolong aku .


4612

Aku hanya mencoba bertahan di tempat di mana mungkin aku sudah tak diharapkan . Aku hanya ingin tetap mencintaimu , walau mungkin rasa itu tak ada lagi di hatimu .

aku tidak peduli - dwitasari

Aku tidak peduli pada cemooh teman-temanku tentangmu . Tak ingin tahu penilaian mereka tentangmu . Aku tak mau tahu karena kau sempurna di mataku , kesempurnaan yang mungkin hanya bisa kubaca dan kurasa ketika kita bersama .

Aku tidak peduli pada perkataan orang-orang sekitarku bahwa kita tak akan mungkin bersama . Aku hanya bisa menjawab semua cacian itu dengan senyum dan berkata 'biarkan kamu yang menjalani semua . Kami yang tahu apa yang terjadi selama ini' . Bersamamu , kurasakan kebahagiaan yang tak bisa ku jelaskan , kebahagiaan yang tak akan pernah mereka pahami .

Aku tidak peduli pada perubahan sikapmu yang semakin sulit ku toleransi . Kamu yang selalu hilang ketika ku butuhkan . Kamu yang menjawab pesan singkatku dengan jumlah karakter yang bisa dihitung jemari . Dan kamu yang seakan tak pernah menunjukkan cinta dalam tatapanmu padaku .

Awalnya , aku memang tidak peduli pada perasaan , status , dan cemooh orang lain tentang hubungan kita . Perkataan-perkataan bodoh dan penilaian negatif bahwa kita tak akan mungkin bersama . Aku menutup telinga dan tetap berusaha memelukmu dalam bayang-bayang , peluk hangat yang mungkin tak pernah kau rasakan nyata hingga sekarang .

Aku tidak peduli , namun semakin aku tidak peduli , semakin aku takut kehilangan kamu .