Jumat, 07 Februari 2014

4214 1628

Selasa , 4 Februari 2014
16.28

Aku masih ingat dengan jelas . Pertemuan pertama kita . Mungkin seharusnya bisa jadi lebih istimewa dari itu . Tapi nyata nya , aku ga pernah berharap itu bisa jadi lebih mengesankan lagi .

Buat aku yang saat itu masih menyimpan terlalu banyak luka , pertemuan itu terasa tak mungkin bisa jadi lebih bermakna lagi dari yang memang terjadi . Debaran itu terasa begitu nyata , terlalu nyata . Aku melihatmu dalam nyataku , bukan hanya bayangku semata . Kamu bukan lagi sekadar ilusi dalam hayal dan mimpiku .

Malam itu di depan terminal yang bahkan belum pernah kamu jejaki sebelumnya , kamu dengan sabar menungguku . Menunggu aku dating menjemputmu dengan wajah dekilku . Aku belum mandi haha
Aku masih ingat , kamu berdiri disana , di samping gerobak penjual kopi , melambaikan tangan . Jaket jeans itu , celana cino itu , kaos itu , masih terekam jelas dalam ingatan ku . Bagaimana denganmu ? Bagaimana dengan ingatanmu ? Masih kah kenangan itu bersemi dalam tidurmu ? Masihkah kenangan itu melukiskan senyum di wajah tampanmu ?

Aku masih selalu tersenyum , hingga kini setiap mengingat semua jejak yang kita tinggalkan di kota itu . Melakukan hal-hal gila yang bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya olehku . Menapaki langkah ke tempat yang belum pernah kamu singgahi sebelumnya .

Hal-hal konyol terjadi . Hal-hal memalukan pun demikian . Tapi kamu , dengan semua kesederhaanmu tak pernah marah dengan keteledoran yang ku ciptakan .

Terimakasih pujaanku . Terimakasih telah mau menciptakan kenangan itu bersamaku .. Terimakasih telah mencintaiku dengan kesederhanaanmu . Terimakasih telah mengizinkanku mencintaimu dengan kekuranganku .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar